https://stikes-yogyakarta.e-journal.id/PMC/issue/feed Pengabdian Masyarakat Cendekia (PMC) 2025-02-14T02:53:36+00:00 Mashudin Firdaus lppm.stikesyo@gmail.com Open Journal Systems <p><strong>Pengabdian Masyarakat Cendekia (PMC)</strong> &nbsp;merupakan jurnal multidisiplin ilmiah yang diterbitkan oleh <strong>Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat STIKes Yogyakarta</strong>. Jurnal Pengabdian Masyarakat Cendekia (PMC) merupakan jurnal yang bertaraf nasional yang memiliki fokus utama pada pengembangan ilmu-ilmu di bidang pengabdian kepada masyarakat.&nbsp;</p> https://stikes-yogyakarta.e-journal.id/PMC/article/view/331 Edukasi Cegah Anemia Dan Pemantauan Status Gizi Pada Remaja Sebagai Upaya Pencegahan Stunting 2025-01-21T05:00:46+00:00 Lusa Rochmawati lusa@afkar.id Ina Kuswanti Kuswanti@gmail.com Fitria Melina Melina@gmail.com Setyo Retno Wulandari Wulandari@gmail.com Sulistyaningsih Prabawati Prabawati@gmail.com Wiwin Priyantari Priyantari@gmail.com Dina Putri Utami Lubis Lubis@gmail.com <p>Stunting disebabkan kurangnya asupan gizi dalam waktu lama serta terjadinya infeksi berulang. Masa remaja merupakan kesempatan terakhir untuk melakukan intervensi dan memperbaiki gangguan pertumbuhan yang terjadi pada masa anak-anak. Hal ini juga akan mendukung pertumbuhan yang maksimal untuk memutus siklus gangguan gizi. Prevalensi stunting di Yogyakarta tahun 2022 sebesar 16,4%. Hasil survei tahun 2018 dengan sasaran 1500 remaja putri menunjukkan sebanyak 19,3% remaja putri mengalami anemia. Permasalahan pada remaja diantaranya pengetahuan remaja kurang dan tidak optimalnya kegiatan remaja. Upaya pencegahan anemia dan pemantauan kesehatan status gizinya tidak diperhatikan.</p> <p>Tujuan kegiatan adalah: 1) Melakukan pemantauan status gizi remaja. 2) Memberikan edukasi cegah anemia. Sasaran kegiatan adalah remaja putri RW 04 Surokarsan, Yogyakarta sejumlah 30 orang, dilakukan bulan November 2024. Metode yang digunakan pemantauan status gizi remaja meliputi: pengukuran Tinggi Badan (TB), Berat Badan (BB), Indeks Massa Tubuh (IMT), Lingkar Lengan Atas (LILA) dan Kadar Hb dan memberikan edukasi cegah anemia.</p> <p>Hasil kegiatan status gizi ditinjau dari IMT didapatkan bahwa sebagian besar IMT obesitas sejumlah 10 (33,4%). Ditinjau dari Lingkar Lengan Atas dikategorikan Kurang Energi Kalori (KEK) dan Tidak KEK didapatkan bahwa sebagian besar remaja tidak KEK sejumlah 17 remaja (56,7%). Ditinjau dari kadar Hb dikategorikan menjadi Anemia dan Tidak Anemia didapatkan bahwa sebagian besar remaja tidak anemia sejumlah 18 remaja (60%).&nbsp; Kegiatan edukasi “Cegah Anemia” diberikan untuk memberikan pengetahuan meliputi: pengertian, penyebab, gejala, dampak dan cara pencegahan anemia. Edukasi dengan penyampaian materi melalui simulasi permainan, berupa cerdas cermat dengan membagi remaja menjadi 3 (tiga) kelompok</p> 2025-01-21T04:43:01+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://stikes-yogyakarta.e-journal.id/PMC/article/view/328 EDUKASI DAN PENDAMPINGAN IBU HAMIL DENGAN ANEMIA BERPRINSIP RESPECTUL WOMEN CARE 2025-01-21T05:00:46+00:00 Wiwin winarsih wiwinwinarsih2012@gmail.com <table width="662"> <tbody> <tr> <td width="393"> <p><em>&nbsp;</em></p> <p>Angka prevalensi anemia masih tinggi, yaitu secara global prevalensi anemia pada ibu hamil di seluruh dunia adalah sebesar 43,9%. Prevalensi anemia pada ibu hamil di perkirakan di Asia sebesar 49,4%. Di negara-negara berkembang ada sekitar 40% kematian ibu berkaitan dengan anemia dalam kehamilan. Anemia merupakan keadaan dimana jumlah Hemoglobin dalam darah kurang dari normal. Sampai saat ini anemia masih merupakan masalah gizi utama yang diderita oleh ibu hamil. Anemia pada kehamilan merupakan salah satu masalah nasional karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu, hamil disebut "potensial danger to mother andchild" (potensial membahayakan ibu dan anak)</p> <p>&nbsp;Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini antara lain meningkatkan pengetahuan ibu tentang anemia dan meningkatkan kadar haemoglobin ibu hamil dengan <em>prinsip Respectul Women Care</em>. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi ceramah, dan tanya jawab serta pendampingan melalui grub whatsapp. Kegiatan ini melibatkan dosen dan mahasiswa, kader serta pihak Puskesmas Sewon II Bantul yang berbagi tugas sebagai pelaksana dalam pengukur kadar haemoglobin pada ibu. Kegiatan ini dilakukan di Desa Bangunharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul. Kegiatan dihadiri oleh perwakilan kader posyandu dan ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Sewon II Bantul. Hasil Kegiatan pengabdian ini berdasarkan nilai evaluasi pre dan post test didapatkan hasil terdapat peningkatan pengetahuan dan pemahaman ibu tentang anemia dari 36,6% menjadi 100%. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan ulang kadar Hb ibu hamil setelah dilakukan pendampingan oleh kader selama 1 bulan dengan hasil kadar Hb semua ibu hamil yang mengalami anemia (30 orang) meningkat menjadi tidak anemia sebanyak 23 orang (76,7%), dan ibu hamil yang masih mengalami anemia sebanyak 7 orang (23,3%).</p> <p>&nbsp;</p> </td> </tr> </tbody> </table> 2025-01-21T04:45:26+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://stikes-yogyakarta.e-journal.id/PMC/article/view/325 OPTIMALISASI PERKEMBANGAN BALITA MELALUI KELAS IBU CENDEKIA (IBU CERDAS DAN TANGGAP KESEHATAN IBU ANAK) 2025-01-21T05:00:46+00:00 Alief Nur Insyiroh Abidah aliefnurinsyiroh@gmail.com Risky Puji Wulandari riskypujiw@gmail.com Mita Meilani mitameilani@gmail.com Amilya Pradita amilyapradita24@gmail.com <p>Perkembangan anak adalah pembentukan bertahap yang ditentukan secara biologis karakteristik dan sifat yang muncul saat anak belajar dari pengalaman. Anggota badan tumbuh dengan kecepatan yang berbeda-beda dan tiap anak mempunyai tempo perkembangannya sendiri. Proporsi badan dan jaringan urat daging dapat dikatakan tetap sampai kurang lebih tahun kelima. Setelah itu mulailah apa yang disebut “<em>Gestaltwandel</em>” pertama. Kelas Ibu Balita berperan sebagai sarana edukasi dan dukungan bagi para ibu untuk memastikan tumbuh kembang anak yang optimal. Program ini tidak hanya bermanfaat bagi anak, tetapi juga memperkuat peran ibu sebagai pendamping utama dalam proses perkembangan anak.</p> <p>Tujuan dilakukan kegiatan ini adalah sebagai Upaya mengurangi angka kesakitan pada anak kususnya pada perkembangan motoric. &nbsp;Kegiatan ini dilaksanakan pada hari selasa tanggal 03 &nbsp;September 2024, Pukul 09.00 WIB di kelurahan Banbunjiwo Kasihan Bantul. Simpulan dari kegiatan ini adalah Kelas Ibu Balita berperan sebagai sarana edukasi dan dukungan bagi para ibu untuk memastikan tumbuh kembang anak yang optimal. Program ini tidak hanya bermanfaat bagi anak, tetapi juga memperkuat peran ibu sebagai pendamping utama dalam proses perkembangan anak.</p> 2025-01-21T04:47:38+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://stikes-yogyakarta.e-journal.id/PMC/article/view/327 PENCEGAHAN STUNTING MELALUI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PEMBERIAN EDUKASI DI WILAYAH DESA TAMBAKREJO KECAMATAN TAMBAKREJO KABUPATEN JOMBANG 2025-01-21T05:00:46+00:00 Rizka Firdausi Nuzula nuzula1110@gmail.com <h1>ABSTRAK</h1> <h1>&nbsp;</h1> <p>Stunting di Indonesia menjadi salah satu masalah kesehatan yang paling tinggi. Saat ini, Indonesia merupakan peringkat ke lima kejadian stunting pada balita di dunia. Di Indonesia, stunting disebut kerdil, artinya ada gangguan pertumbuhan fisik dan pertumbuhan otak pada anak. Data Studi Survei Gizi Indonesia (SSGI) menunjukkan angka prevalensi stunting di Jawa Timur tergolong tinggi yaitu sebesar 23,5%, sedangkan data Puskesmas Tambakrejo 2023 mencatat prevalensi stunting di Tambakrejo sekitar 8,7% dimana salah satu desa yaitu desa Tambakrejo memiliki balita stunting 22 anak. Tujuan dilakukan kegiatan pengabdian ini adalah untuk mencegah angka kejadian pada Balita Di Desa Tambakrejo. Metode pendekatan yang dilakukan yaitu memberikan pendidikan kesehatan tentang stunting dan dampaknya, menjelaskan cara pemberian asupan makanan bergizi melalui kegiatan demonstrasi pembuatan makanan tambahan, cara melakukan perilaku hidup bersih dan sehat melalui kegiatan cuci tangan kepada para ibu PKK di wilayah Desa Tambakrejo. Hasil dari pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan didapatkan 95% Ibu PKK Desa Tambakrejo telah mengikuti pendidikan kesehatan mengenai stunting,PHBS dan pemberian makanan tambahan. Kesimpulan pengabdian kepada masyarakat di wilayah desa Tambakrejo yaitu ibu-ibu PKK mampu menjelaskan kembali tentang pencegahan stunting dan menerapkan perilaku Hidup Bersih dan Sehat melalui gerakan mencuci tangan serta membuat makanan tambahan.</p> <p><strong>Kata kunci: </strong>Stunting, edukasi kesehatan</p> <p>&nbsp;</p> 2025-01-21T04:50:01+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://stikes-yogyakarta.e-journal.id/PMC/article/view/330 Upaya Pelayanan Kesehatan Lansia di Komunitas dengan Pendekatan Posyandu Era Transformasi Layanan Primer 2025-01-21T05:00:46+00:00 rika monika moniquesaputra@gmail.com Cristiana Endang Daruwati moniquesaputra@gmail.com Eka Nandini Febriona moniquesaputra@gmail.com Fitriani Wulandari moniquesaputra@gmail.com Miftahul Jannah moniquesaputra@gmail.com Bay Jevi moniquesaputra@gmail.com Taminda Ifantri Lende moniquesaputra@gmail.com Lusia Yunica Marlyna moniquesaputra@gmail.com Oktiana Laelyatun Atika moniquesaputra@gmail.com Nikken Puzi Lestari moniquesaputra@gmail.com <p>Pelayanan kesehatan usia lanjut masih belum mencapai taret pencapian. Masih rendahnya perilaku kesehatan pada lansia sebagai salah satu penyebab angka kesakitan yang masih tinggi. Optimalisasi perawatan dan pengobatan merupakan salah satu upaya pencegahan kesakitan dan komplikasi yang dapat dicapai dengan memperkuat upaya pelayanan primer yang dapat menjangkau semua siklus hidup dan dekat dengan masyarakat. Salah satu upaya adalah pelaksanaan posyandu terintegrasi layanan primer yang berfokus pada upaya preventif primer dan sekunder. Sasaran pengabdian sebanyak 65 orang lansia dengan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran lansia terkait kesehatannya, terutama bagi kelompok lansia yang menderita Hipertensi dan Diabetes Melitus dengan menerapkan upaya preventif primer seperti penyuluhan hipertensi dan diabetes mellitus serta terapi herbal dan preventif sekunder seperti skrining kesehatan dan rujukan ke fasilitas kesehatan dengan menggunakan metode posyandu semi ILP.&nbsp; Hasil dari skrining kesehatan didapatkan sebanyak 57% lansia menderita Hipertensi dan sebanyak 17% lansia menderita Diabetes Mellitus. Edukasi kesehatan diberikan pada lansia berupa edukasi terkai perawatan Hipertensi dan Diabetes mellitus, demontrasi pembuatan ramuan herbal brotowali dan kayu manis dan sebanyak 30 lansia dilakukan rujukan ke Puskesmas. Optimalisasi tenaga kesehatan dan kader dalam memberikan pelayanan posyandu ILP dengan mengoptimalkan layanan promitif dan preventif seperti edukasi kesehatan, skrining, kunjungan rumah berdampak postifi pada kunjungan lansia ke posyandu.</p> 2025-01-21T04:53:19+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://stikes-yogyakarta.e-journal.id/PMC/article/view/326 Skrining Kesehatan dan Edukasi Self Management pada Lansia dengan Hipertensi di Posyandu Lansia Karang Jambe Banguntapan, Bantul 2025-01-21T05:00:46+00:00 Salis Miftahul Khoeriyah miftakhul.khoery@gmail.com Rika Monika Monika@gmail.com Firmina Theresia Kora Kora@gmail.com <p>Hipertensi pada lansia masih menjadi permasalahan yang serius karena pada beberapa kasus tanpa keluhan sehingga menurunkan kepatuhan pada penderitanya dalam menajamen pengendalian hipertensi. Ketidakpatuhan Hal ini dapat &nbsp;meningkatkan morbiditas dan mortalitas penderita. Salah satu upaya dalam meningkatkan pengetahuan <em>self management</em> dapat dilakukan dengan edukasi.&nbsp; Sasaran pengabdian sebanyak 25 lansia dengan hipertensi dengan tujuan meningkatkan pengetahuan lansia terkait sel management hipertensi. Metode yang digunakan&nbsp; dalam skrining kesehatan yaitu dengan lembar skrining hipertensi pada Integrasi Layanan Primer (ILP) kluster 3, sedangkan edukasi dengan &nbsp;metode ceramah dan diskusi menggunakan media poster. Hasil penyuluhan didapatkan nilai pre-test tingkat pengetahuan dalam tertinggi pada kategori sedang (48%) dan hasil post – test tingkat pengetahuan tertinggi dalam kategori tinggi sebesar 72%. Penyuluhan kesehatan tentang <em>self management</em> hipertensi dapat meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan lansia dalam pengendalian hipertensi</p> 2025-01-21T04:55:01+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://stikes-yogyakarta.e-journal.id/PMC/article/view/329 PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DALAM MELAKUKAN DETEKSI DINI KOMPLIKASI KEHAMILAN MELALUI EDUKASI KELAS IBU HAMIL 2025-01-21T05:00:46+00:00 Wiwin winarsih wiwinwinarsih2012@gmail.com <p>Penyuluhan kelas ibu hamil merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan pengetahuan ibu hamil mengenai tanda-tanda komplikasi yang dapat terjadi selama kehamilan. Pengetahuan yang baik mengenai komplikasi kehamilan, seperti preeklamsia, perdarahan, dan infeksi, dapat membantu ibu hamil mendeteksi dini masalah kesehatan yang muncul dan mengurangi risiko bagi ibu dan bayi. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi mengenai deteksi dini komplikasi kehamilan kepada ibu hamil di Kelurahan Tamantirto Kalasan melalui sesi penyuluhan. Hasil dari pengabdian masyarakat ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan yang signifikan setelah mengikuti program penyuluhan.</p> <p>Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah penyuluhan dengan pendekatan kelas interaktif, di mana ibu hamil diberikan informasi mengenai tanda-tanda komplikasi kehamilan, langkah-langkah pencegahan, serta cara mendeteksi komplikasi lebih dini. Kelas ini melibatkan partisipasi aktif dari ibu hamil dalam diskusi dan tanya jawab dengan tenaga medis, serta menggunakan media pembelajaran seperti poster, leaflet, dan video edukasi. Penilaian dilakukan sebelum dan sesudah penyuluhan untuk melihat perubahan pengetahuan ibu hamil.</p> <p>Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pengetahuan ibu hamil yang signifikan tentang tanda-tanda komplikasi kehamilan setelah mengikuti kelas penyuluhan. Sebelum mengikuti program, sebagian besar ibu hamil tidak mengetahui gejala awal dari komplikasi seperti preeklamsia atau perdarahan. Namun, setelah ibu hamil mengikuti kegiatan penyuluhan, terdapat peningkatan pengetahuan ibu hamil pada kategori “Baik” sebesar 83,1% dari sebelumnya hanya 28,6%.</p> <p>Kesimpulan : Penyuluhan kelas ibu hamil terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan ibu hamil mengenai komplikasi kehamilan dan cara mendeteksinya lebih dini. Program ini membantu ibu hamil untuk lebih siap dalam menghadapi potensi komplikasi dan mengurangi risiko bagi kesehatan ibu dan bayi.</p> 2025-01-21T04:57:40+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://stikes-yogyakarta.e-journal.id/PMC/article/view/332 Kelas Parenting Inovatif Meningkatkan Kesadaran Orang Tua Terhadap Faktor Risiko Stunting Di Desa Tambakrejo Kecamatan Tambakrejo Kabupaten Jombang 2025-01-21T05:00:47+00:00 Nurul Azmi Arfan nurulazmiarfan@gmail.com Devi Fitria Sandi fitriasandidevi@gmail.com Dovi Dwi Mardiyah Ningsih dovidian@gmail.com <p class="Abstract" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Stunting merupakan salah satu masalah gizi kronis yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak, khususnya pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Masalah ini tidak hanya berdampak pada aspek fisik, tetapi juga perkembangan kognitif dan sosial anak, yang pada akhirnya memengaruhi kualitas sumber daya manusia di masa depan. Artikel ini membahas implementasi kelas parenting inovatif di Desa Desa Tambakrejo Kecamatan Tambakrejo Kabupaten Jombang, sebuah wilayah dengan prevalensi stunting tinggi, untuk meningkatkan kesadaran orang tua terhadap faktor risiko stunting. Pendekatan program meliputi edukasi berbasis praktik, simulasi, dan monitoring. Hasil program menunjukkan peningkatan pengetahuan orang tua sebesar 75% dan perubahan perilaku dalam pola asuh, seperti pemberian MPASI bergizi serta praktik kebersihan lingkungan. Selain itu, program ini berkontribusi pada penurunan angka stunting sebesar 10% dalam enam bulan pelaksanaannya. Artikel ini memberikan gambaran pentingnya kolaborasi antara masyarakat, kader kesehatan, dan pemerintah dalam mencegah stunting melalui pendekatan berbasis komunitas.</span></p> 2025-01-21T05:00:24+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://stikes-yogyakarta.e-journal.id/PMC/article/view/335 Sosialisasi dan Pelatihan Pengoperasian Aplikasi SIMRS GOS 2 Sebagai Penunjang Administrasi Tata Kelola Perumahsakitan pada Mahasiswa Administrasi Rumah Sakit di STIKes Yogyakarta 2025-02-05T06:41:52+00:00 Roviana Nurda Agustin rovianaagustin@gmail.com Astika Candra Nirwana Nirwana2@gmail.com Nina Sarasnita Sarasnita@gmail.com Riza Nabila Nabila@gmail.com <p>Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di rumah yang berbasis teknologi bertujuan untuk peningkatan mutu pelayanan kesehatan secara merata. Pelaksanaan Sistem Manajemen Rumah&nbsp; Sakit (SIMRS) melibatkan kerjasama antar tim pelaksana dan staf rumah sakit serta memerlukan pengadaan pelatihan yang memadai. Pelatihan operasional aplikasi SIMRS diperlukan untuk meningkatkan kemampuan petugas dalam penggunaan. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan mengoperasikan aplikasi SIMRS GOS 2 yang dapat menunjang administrasi tata kelola perumahsakitan di rumah sakit sehingga dapat memberikan bekal kemampuan dan penguatan keterampilan kepada mahasiswa yang diharapkan dapat menciptakan calon tenaga kesehatan yang berkualitas. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan pada hari kamis tanggal 10 Oktober 2024 pukul 09.00-15.00 WIB yang diikuti oleh 31 mahasiswa yang terlaksana dengan baik secara keseluruhan. Keberhasilan kegiatan ini adalah adanya peningkatan pemahaman mahasiswa tentang aplikasi SIMRS GOS2 melalui hasil penilaian nilai <em>pretest </em>dan<em> posttest</em>. Keberhasilan dalam kegiatan pelatihan pengoperasian SIMRS GOS 2 menunjukkan bahwa mahasiswa mampu mengoperasikan aplikasi SIMRS GOS 2 secara individu. Pelaksanaan kegiatan ini diharapkan dapat dilakukan secara berkelanjutan dan dikembangkan dengan tema sistem aplikasi penunjang administrasi tata kelola perumahsakitan sehingga dapat membekali keterampilan mahasiswa.</p> 2025-01-21T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://stikes-yogyakarta.e-journal.id/PMC/article/view/337 Edukasi Manajemen Risiko Terintegrasi sebagai Upaya Penunjang Tata Kelola Rumah Sakit pada Mahasiswa Administrasi Rumah Sakit STIKes Yogyakarta 2025-02-07T06:42:42+00:00 Astika Candra Nirwana astikacandranirwana2796@gmail.com Roviana Nurda Agustin Agustin@gmail.com Nina Sarasnita sarasnita@gmail.com Riza Nabila Nabila@gmail.com <p>Rumah sakit sebagai lembaga pelayanan kesehatan mempunyai peran yang sangat penting dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Menurut data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, jumlah rumah sakit di Indonesia pada tahun 2023 adalah&nbsp;3.155 unit.&nbsp;Angka tersebut meningkat di tahun 2024 menjadi 3.168 unit. Peningkatan jumlah rumah sakit tersebut menunjukkan angka yang signifikan. Pelayanan yang berkualitas diperoleh dari beberapa aspek. Aspek tersebut diantaranya meliputi aspek keamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja dalam penyelenggaraan layanan kesehatan. Aspek tersebut menjadi perhatian khusus sebagai langkah untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya risiko dan cedera yang tidak diinginkan bagi pasien dan tenaga medis yang terlibat (Fanny &amp; Soviani, 2020). Sebagai langkah untuk menjaga kelancaran dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di rumah sakit, rumah sakit perlu menerapkan manajemen risiko. Manajemen risiko merupakan suatu proses terkait mengevaluasi, mengendalikan, dan meminimalkan terjadinya risiko secara menyeluruh. Selain itu tidak hanya tenaga kesehatan yang memahami terkait dengan manajemen risiko, bagian pendidikanpun juga harus memberikan edukasi terkait manajemen risiko khususnya bagi mahasiswa program studi Administrasi Rumah Sakit. Tujuannya mahasiswa mendapatkan edukasi manajemen risiko terintegrasi sebagai upaya penunjang tata kelola ruumah sakit dan mahasiswa mendapatkan kesiapan kerja yang lebih matang dan percaya diri. Metode yang digunakan adalah ceramah, studi kasus, simulasi, dan diskusi. Hasil dari pengabdian ini mahasiswa memperoleh nilai kuis dengan kategori sangat baik dengan jumlah 10 mahasiswa (33,3%), kategori baik dengan jumlah 18 mahasiswa (60%), dan kategori cukup dengan jumlah 2 mahasiswa (0,7%).</p> 2025-01-21T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://stikes-yogyakarta.e-journal.id/PMC/article/view/336 Sosialisasi Aplikasi Asuhan Keperawatan Keluarga dalam Pengelolaan Program Perkesmas Bagi Puskesmas di Kabupaten Cilacap 2025-02-14T02:53:36+00:00 Iva Puspaneli S ipuspaneli@gmail.com <p>Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau <em>Sustainable Development Goals (SDGs)</em> serangkaian tujuan yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mencapai kehidupan yang lebih baik dan lebih berkelanjutan bagi semua orang di planet ini. SDGs menjadi pokok penting acuan mencapai Indonesia Emas 2045.&nbsp;&nbsp; Tujuan Indonesia Emas 2045, yakni&nbsp; menggelorakan&nbsp; visinya yakni menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang Bersatu, Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan (WHO, 2020). Didalamnya mencakup antara lain terwujudnya kesehatan bagi seluruh masyarakat&nbsp; (Apriyani Kurnia &amp;Taslima Hilma, 2021).. Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga bertujuan meningkatkan akses keluarga terhadap pelayanan komprehensif. Pendekatan keluarga merupakan perluasan upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) (Nurullya Rachma, dll, 2019). 78,8% perawat masih &nbsp;melaksanakan tugas administrativ, belum dapat menjalankan pengelolaan asuhan keperawatan keluarga dalam program perkesmas secara optimal (Amperaningsih Yuliati dan Agustanti Dwi. 2013).</p> <p>Komite Keperawatan Komunitas Dinas Kesehatan Kab. Cilacap bersama DPD PPNI Kabupaten Cilacap telah menerbitkan ‘Buku Panduan Program Perkesmas Komite Keperawatan Komunitas &amp; DPD PPNI Kabupaten Cilacap’ tahun 2021, yang memandu penyusunan asuhan keperawatan keluarga pengelolaan program perkesmas. Saat ini buku tersebut telah dikembangkan dalam aplikasi hal ini seirama era transformasi digital, dimana informasi kesehatan (dnr corporation, 2021). Aplikasi tersebut dinamakan ‘siappak’ /sistem informasi pengelolaan program perkesmas, selesai disusun tahun 2024, dan dilakukan upaya sosialisasi pada penanggung jawab/pj program perkesmas disemua puskesmas dikabupaten cilacap. Tujuan : Memberikan penjelasan pengenalan aplikasi siappak pada pengelolaan asuhan keperawatan keluarga. Metode : Penulis menjelaskan isi siappak, dilanjutkan diskusi. Hasil : Perawat pj program perkesmas dapat memahami aplikasi siappak. Dampak: Para perawat pj program perkesmas dapat memahami aplikasi siappak<strong>.</strong></p> 2025-01-21T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://stikes-yogyakarta.e-journal.id/PMC/article/view/338 Sosialisasi dan Simulasi Manajemen Logistik di Dinas Kesehatan Bantul 2025-02-07T06:47:58+00:00 Riza Nabila rizanabila3@gmail.com Nina Sarasnita sarasnita@gmail.com Roviana Nurda Agustin rovianaagustin@gmail.com Astika Candra Nirwana astikacandranirwana2796@gmail.com Isnaini Mayasari Perdana Perdana@gmail.com <p><strong>Latar Belakang:</strong> Manajemen logistik merupakan serangkaian kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap kegiatan pengadaan, pencatatan, pendistribusian, penyimpanan, pemeliharaan dan penggunaan/pemanfaatan logistik. Manajemen logistik di dinas kesehatan adalah proses pengelolaan aliran barang, informasi, dan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan logistik. Manajemen logistik di dinas kesehatan mencakup perencanaan, pengadaan, penyimpanan, penyaluran, pemeliharaan, dan penghapusan. Manajemen logistik di dinas kesehatan memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas layanan medis dan kepuasan pasien.</p> <p><strong>Metode: </strong>Metode dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah dengan memberikan ceramah, pemberian poster terkait manajemen logistik, tanya jawab, dan simulasi manajemen logistik di dinas kesehatan bantul yang di bantu dengan mahasiswa. Kegiatan ini akan dilaksanakan pada tanggal 30 Januari 2025 pukul 08.00-12.00 WIB bertempat di Dinas Kesehatan Bantul. Materi yang disampaikan dalam pengabdian masyarakat ini adalah alur manajemen logistik yang ada di dinas kesehatan</p> <p><strong>Hasil: </strong>Kegiatan pengabdian masyarakat berjalan dengan baik dan peserta merespon dengan antusias terkait materi dan simulasi manajemen logistik yang diberikan oleh dosen beserta mahasiswa.</p> <p><strong>Kesimpulan: </strong>Kegiatan ini sangat membantu meningkatkan pemahaman dan pelaksanaan alur manajemen logistik dilapangan yang belum seutuhnya sesuai dengan kebijakan atau teori.</p> 2025-01-21T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement##