Pengabdian Masyarakat Cendekia (PMC) https://stikes-yogyakarta.e-journal.id/PMC <p><strong>Pengabdian Masyarakat Cendekia (PMC)</strong> &nbsp;merupakan jurnal multidisiplin ilmiah yang diterbitkan oleh <strong>Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat STIKes Yogyakarta</strong>. Jurnal Pengabdian Masyarakat Cendekia (PMC) merupakan jurnal yang bertaraf nasional yang memiliki fokus utama pada pengembangan ilmu-ilmu di bidang pengabdian kepada masyarakat.&nbsp;</p> LPPM STIKes Yogyakarta en-US Pengabdian Masyarakat Cendekia (PMC) 2827-8739 OPTIMALISASI PENINGKATAN DERAJAT KESEHATAN REMAJA MELALUI PEMBERDAYAAN REMAJA DENGAN PEER EDUCATOR DI MASA PANDEMI (PADA IPNU DAN IPPNU KECAMATAN MOJOAGUNG KAB. JOMBANG) https://stikes-yogyakarta.e-journal.id/PMC/article/view/254 <p>Masa remaja individu sering kali terlibat konflik dan memiliki banyak permasalahan, baik permasalahan dengan diri sendiri atau dengan lingkungan di luar dirinya. Banyak kaum remaja yang belum siap mengimbangi perubahan yang dialaminya, seperti perubahan fisik, tingkat emosi, moral, interaksi sosial dan cara bertindak dan berpikir. Belakangan ini, pada masa terjadinya penyebaran virus corona, banyak remaja hanya menghabiskan waktu untuk tidur kemudian bangun untuk belajar online atau bermain gadget. Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran terhadap perubahan kondisi remaja terutama kondisi psikisnya. Remaja disibukkan dengan sekolah online yang membuat lebih sibuk di dunia maya daripada di dunia nyata. Hal ini, tidak hanya menimbulkan kebosanan bagi remaja, melainkan juga berefek pada kesehatan mental remaja, sehingga membutuhkan rekan yang dapat membantu permasalahan yang dialami. Pengabdian masyarakat ini bermaksud untuk meningkatkan derajat kesehatan remaja dengan pemberdayaan remaja melalui <em>Peer Educator</em> dari teman sendiri di lingkup organisasi dalam rangka pemantauan tumbuh kembang dengan alat berupa Kartu Menuju Sehat (KMS) Remaja dan simulasi sebagai wahana pemberdayaan remaja IPNU dan IPPNU dalam peningkatan skill konselor sebaya di masa pandemi Covid-19. Metode pendekatan yang ditawarkan untuk menyelesaikan persoalan mitra program yang telah disepakati bersama dengan menggunakan pendekatan survei yaitu pengumpulan data di Organisasi IPNU dan IPPNU di Kecamatan Mojoagung dengan metode pengumpulan data secara observasional dengan cara observasi lapangan <em>(field observation).</em> Pelaksanaan dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dengan mengumpulkan remaja yang sudah menjadi anggota secara bersama-sama. Hasi pengabdian masyarakat terjadi peningkatan pengetahuan, sikap, perilaku remaja tentang fungsi organ reproduksi dan terlatih berorganisasi sehingga dapat terbentuk <em>peer educator</em> teman sebaya.</p> Ratna Dewi Permatasari Henny Sulistyawati Yana Eka Mildiana Any Isro'aini Fera Yuli Setiyaningsih ##submission.copyrightStatement## 2024-01-09 2024-01-09 3 1 1 5 10.55426/pmc.v3i1.254 PENGENALAN LITERASI BAHASA INGGRIS PADA ANAK USIA DINI MELALUI MEDIA BILINGUAL PUPPET SHOW https://stikes-yogyakarta.e-journal.id/PMC/article/view/262 <p>The language environment is a place where everything that the learner can hear and see is related to the target language being studied. In relation to the learning process, habituation is an important process that is needed to encourage young children to capture messages and understand new things. The introduction of English in fun bilingual storytelling activities using interesting props (puppet show) can be a new experience for children, especially in learning English.</p> <p>The implementation of this community service activity tries to attract the interest of young children aged 4 - 6 years in listening and understanding fairy tales or stories in English using the bilingual puppet show method. This method is carried out through storytelling activities in English and Indonesian (bilingual) using hand puppets. The fairy tales are delivered in two languages to help children understand English vocabulary. Because English is not the everyday language used by students of Aisyiyah 03 Ngringo Kindergarten, it is hoped that this community service activity can encourage young children's interest in getting to know English literacy through storytelling activities using the bilingual puppet show method. The various methods used in this community service activity are lectures (presentations), storytelling, discussions, and questions and answers on the topic of introducing English literacy to early childhood through the medium of a bilingual puppet show.</p> <p>The result of implementing this community service activity (PKM) is that the students of Aisyiyah 03 Ngringo Kindergarten are able to recognize the names of animals in English. Students are also able to learn moral values about cooperation and helping each other through bilingual <em>puppet show</em>, in English and Indonesian.</p> <p>&nbsp;</p> Winarti Winarti ##submission.copyrightStatement## 2024-01-09 2024-01-09 3 1 6 8 10.55426/pmc.v3i1.262 Edukasi Stimulasi Perkembangan Sebagai Upaya Pencegahan Keterlambatan Perkembangan Motorik Pada Balita https://stikes-yogyakarta.e-journal.id/PMC/article/view/276 <p><em>Golden Age </em>adalah masa dimana anak menjalani pertumbuhan amat cepat. Potensi dan kecerdasan yang dimiliki oleh anak akan berkembang melalui pemberian stimulasi yang tepat pada rentang usia dini. Pada masa balita ini,&nbsp; anak akan semakin&nbsp; berkembang dalam berpikir, berbicara, panca&nbsp; indra dan kemampuan motoric. Factor yang berpengaruh terhadap keterlambatan tumbuh kembang balita adalah kurangnya keterampilan ibu dalam menstimulasi dini perkembangan balita. Oleh karena itu, penting bagi&nbsp; orang tua untuk mengoptimalkan pertumbuhan&nbsp; dan perkembangan anak selama berada di masa <em>golden age.</em> Pengabdian masyarakat dilakukan dengan memberikan edukasi terkait&nbsp; &nbsp; &nbsp; stimulasi perkembangan motoric balita pada orangtua/ibu balita di&nbsp; Desa Ngalang Gunung Kidul Yogyakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu para orangtua/ibu yang memiliki balita agar dapat memahami dan mengerti bagaimana cara untuk melakukan stimulasi perkembangan motorik pada balita dengan pemberian edukasi berupa pengertian perkembangan motoric, stimulasi, tahapan perkembangan motoric pada balita, alat-alat yang diperlukan untuk melakukan stimulasi perkembangan pada balita sesuai dengan tahapan usia, dan waktu untuk melaksanakan stimulasi perkembangan motoric. Hasil dari kegiatan ini didapatkan semua ibu balita bisa menjelaskan apa itu stimulasi perkembangan balita dan mempraktikan bagaimana cara melakukan stimulasi perkembangan sesuai dengan umur balitanya masing masing. Hampir 90% dari peserta yang hadir dapat menjawab pertanyaan dan bisa langsung mempraktikan di forum kegiatan.</p> Risky Puji Wulandari ##submission.copyrightStatement## 2024-01-09 2024-01-09 3 1 9 10 10.55426/pmc.v3i1.276 EDUKASI DAN PEMANTAUAN PERKEMBANGAN ANAK MELALUI METODE DENVER DEVELOPMENTAL SCREENING TEST https://stikes-yogyakarta.e-journal.id/PMC/article/view/277 <p>Aspek pertumbuhan dan perkembangan pada anak merupakan komponen penting untuk dilakukan pemantauan secara berkala guna mendeteksi kelainan maupun penyimpangan yang ada. Perkembangan pada anak merupakan salah satu indicator yang mengukur hasil dari tingkat maturasi dan proses belajar anak dalam setiap kehidupannya. Dalam studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti didapatkan bahwa anak belum pernah dilakukan pemantaun perkembangan secara berkala, hanya pertumbuhannya saja yang diukur. Salah satu metode yang bisa digunakan dalam memantau perkembangan anak menggunakan metode <em>Denver Developmental Screening Test </em>(DDST). Adapun tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan anak di SPS Puspa Sidomoro Gresik dan memberikan edukasi kepada orang tua terkait jenis sitimulasi yang bias diberikan kepada anak. Jumlah sasaran kegiatan ini meliputi 25 balita beserta orang tuanya. Hasil yang didapatkan selama kegiatan menunjukkan bahwa sebagian besar balita di satuan tersebut berada pada perkembangan yang normal, artinya perkembangan ereka suda sesuai dengan usianya. Pentingnya pemantauan secara berkala, cermat, dan tepat sangat diperlukan untuk mendeteksi adanya pemasalahan pertumbuhan dan perkembangan pada anak.</p> Diah Fauzia Zuhroh Anggun Pranessia Anggrasari Ernawati Ernawati ##submission.copyrightStatement## 2024-01-09 2024-01-09 3 1 11 14 10.55426/pmc.v3i1.277 Pencegahan Penyakit Tuberculosis sebagai Skrining Kesehatan Persiapan Pranikah Melalui Penyuluhan pada Remaja Putri di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo https://stikes-yogyakarta.e-journal.id/PMC/article/view/278 <p>Remaja merupakan masa individu yang mengalami perkembangan dengan menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai mencapainya kematangan seksual dalam rentang usia 10-19 tahun. Pada masa remaja yang telah memiliki kematangan seksual, merupakan tanda awal bahwasanya masa ini bisa sudah memiliki organ reproduksi yang siap dibuahi. Tidak heran remaja yang memiliki usia 19 tahun sudah diperbolehkan untuk menikah. Namun, sebelum menikah remaja seharusnya melakukan skrining pranikah agar mengetahui status Kesehatannya terutama pada penyakit TBC atau tuberculosis. Peserta kegiatan ini adalah remaja putri di Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo sebanyak 100 orang dengan rentang usia 16-19 tahun. Kegiatan meliputi sosialisasi atau pengenalan diri dari pemateri dan penyuluhan pada remaja putri. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah peserta sangat antusias snagat mendengarkan materi tentang penyakit tuberculosis yang sangat berbahaya dan menular. Harapan yang dapat diperoleh dari remaja putri adalah merubah perilaku terutama meingkatkan kesadaran terhadap pentingnya mencegah penyakit berbahaya dan menular seperti TBC dengan rutin untuk melakukan pemeriksaan di fasilitas Kesehatan agar dapat mempersiapakn pernikahan dan menyiapkan kehamilan yang sehat dan aman.</p> ifa nurhasanah ##submission.copyrightStatement## 2024-01-09 2024-01-09 3 1 16 18 10.55426/pmc.v3i1.278 Pelaksanaan Kegiatan Pemeriksaan Gula Darah Sewaktu Pada Kegiatan Bakti Sosial dan Car Free Day di Sorosutan Yogyakarta https://stikes-yogyakarta.e-journal.id/PMC/article/view/280 <p>Gula darah adalah salah satu istilah yang mengarah terhadap kandungan glukosa dalam&nbsp; darah. Pemeriksaan Gkukosa Darah (GDS) merupakan pemeriksaan yang digunakan untuk melihat kadar gula dalam darah seseorang. Hal ini bertujuan untuk menentukan apakah seseorang menderita penyakit diabetes melitus. Diabetes melitus merupakan penyakit tidak menular yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula akibat gangguan fungsi insulin.&nbsp;Tujuan dilakukan kegiatan ini adalah sebagai skrening awal dan sebagai Upaya meningkatkan kesadaran Masyarakat terkait deteksi dini penyakit gula. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari minggu &nbsp;tanggal 22&nbsp; oktober 2023, Pukul 07.00 WIB dpada kegiatan car free day dan baksos di sorosutan yogyakarta. Simpulan dari kegiatan ini adalah memberikan kesadaran Masyarakat setempat untuk lebih aware dengan keadanya, dan memberikan kesadaran Masyarakat untuk selalu melakukan pemeriksaan gula darah minimal 1 bulan sekali agar dapat memberikan pengobatan yang dini apabila teridentifikasi kadar gula tinggi atau rendah.</p> Alief Nur Insyiroh Abidah Sulistyaningsih Prabawati Wiwin Priyantari Heryningsih Astika Candra Nirwana ##submission.copyrightStatement## 2024-01-09 2024-01-09 3 1 19 21 10.55426/pmc.v3i1.280 Personal hygiene pada odgj dengan defisit perawatan diri di kelurahan Padang harapan kecamatan Gading Cempaka kota Bengkulu, 38225 https://stikes-yogyakarta.e-journal.id/PMC/article/view/281 <pre id="tw-target-text" class="tw-data-text tw-text-large JgzqYd RES9jf tw-ta" dir="ltr" data-placeholder="Terjemahan" data-ved="2ahUKEwjN4oDdpLeDAxWPR2wGHbZtBLEQ3ewLegQICRAQ"><span class="Y2IQFc" lang="en">Personal hygiene is an independent self-care activity, including maintaining the cleanliness of body parts consisting of hair, clean eyes, nose, mouth, teeth and skin. Self-care deficit is a situation where a person experiences a lack of technological level to carry out individual personal hygiene activities including bathing, hygiene and defecation (Abdul, 2015). According to Orem, lack of self-care is an individual's inability to carry out personal hygiene adequately, so several systems are needed that can help clients meet their self-care needs (Erlando, 2019).</span></pre> eka alqomaria ##submission.copyrightStatement## 2024-01-09 2024-01-09 3 1 22 24 10.55426/pmc.v3i1.281 EDUKASI HIPERTENSI PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA DI KELURAHAN KLEGEN MADIUN https://stikes-yogyakarta.e-journal.id/PMC/article/view/284 <p>Hipertensi ialah suatu&nbsp;&nbsp; kondisi&nbsp;&nbsp; dimana&nbsp;&nbsp; tekanan&nbsp;&nbsp; darah&nbsp;&nbsp; sistolik meningkat&nbsp; di&nbsp; atas&nbsp; batas&nbsp; normal yaitu&nbsp; ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolic ≥ 90 mmHg atau bisa disebut juga sebagai penyakit silent killer atau pembunuh diam-diam. Tekanan&nbsp; darah&nbsp; yang terus&nbsp; mengalami&nbsp; peningkatan&nbsp; dapat menimbulkan&nbsp; gejala-gejala, seperti&nbsp; mual,&nbsp; muntah,&nbsp; sakit&nbsp; kepala,&nbsp; mimisan,&nbsp; sesak&nbsp; nafas,&nbsp; dan&nbsp; lain-lain.&nbsp; Hal&nbsp; ini&nbsp; dapat&nbsp; menyebabkan&nbsp; stroke,&nbsp; gagal&nbsp; jantung,&nbsp; dan&nbsp; gagal ginjal. Hampir 95% kejadian hipertensi dipengaruhi oleh faktor risiko lingkungan&nbsp; dan riwayat genetik Prevalensi&nbsp; hipertensi&nbsp; di&nbsp; Indonesia cukup tinggi, dampak dari kejadian hipertensi memerlukan perhatian dan penanganan&nbsp;&nbsp;&nbsp; khusus.&nbsp;&nbsp;&nbsp; Untuk&nbsp;&nbsp;&nbsp; mencegah&nbsp;&nbsp;&nbsp; hipertensi&nbsp;&nbsp;&nbsp; dan mengendalikan&nbsp; hipertensi,&nbsp; beberapa&nbsp; hal&nbsp; yang&nbsp; dapat&nbsp; dikendalikan antara lain berat badan berlebih, aktivitas fisik, merokok, dan asupan nutrisi. Pemberian edukasi hipertensi pada lansia di posyandu sangat diperlukan, tujuannya untuk mengedukasi tentang pemberian nutrisi&nbsp; dan&nbsp; terapi&nbsp; diet&nbsp; bagi&nbsp; pasien hipertensi,&nbsp;&nbsp; melalui metode&nbsp;&nbsp; ceramah,&nbsp;&nbsp; diskusi, demonstrasi,&nbsp;&nbsp; serta pemeriksaan skrining kesehatan. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan adanya&nbsp;&nbsp; peningkatan&nbsp;&nbsp; pengetahuan&nbsp;&nbsp; dimana&nbsp;&nbsp; hasil pre-test yang dilakukan&nbsp; terhadap&nbsp; 60&nbsp; orang&nbsp; yang&nbsp; diberikan&nbsp; kuesioner&nbsp; dengan&nbsp; 10 pertanyaan&nbsp; dengan&nbsp; hasil pre-test yaitu,&nbsp; 15%&nbsp; memiliki&nbsp; pengetahuan baik,&nbsp; 30%&nbsp; memiliki&nbsp; pengetahuan&nbsp; cukup, 55%&nbsp; memiliki&nbsp; pengetahuan kurang. Setelah diberikan edukasi, 78%&nbsp;&nbsp;&nbsp; memiliki&nbsp;&nbsp;&nbsp; pengetahuan&nbsp;&nbsp;&nbsp; baik&nbsp;&nbsp;&nbsp; dan&nbsp;&nbsp;&nbsp; 22%&nbsp;&nbsp;&nbsp; memiliki pengetahuan&nbsp; cukup. Kesimpulannya, para lansia di posyandu kelurahan klegen Kota Madiun memiliki pengetahuan&nbsp; yang cukup baik dalam&nbsp; pengelolaan&nbsp; gizi&nbsp; untuk&nbsp; mengurangi&nbsp; terjadinya serangan penyakit yang dialami serta telah mendapatkan pemeriksaan skrining&nbsp; kesehatan&nbsp; untuk&nbsp; deteksi&nbsp; kejadian&nbsp; penyakit&nbsp; tidak&nbsp; menular, khususnya&nbsp; hipertensi.&nbsp; Bagi&nbsp; masyarakat&nbsp; kelurahan klegen&nbsp; diharapkan bisa lebih aktif mengupayakan program pencegahan dini dimulai dari diri sendiri dan lingkungan sekitarnya</p> Rizka Firdausi Nuzula ##submission.copyrightStatement## 2024-01-10 2024-01-10 3 1 25 26 10.55426/pmc.v3i1.284 PELAKSANAAN SENAM HAMIL PADA IBU HAMIL TRIMESTER II DAN III DESA KRENCENG KEC. KEPUNG KAB. KEDIRI https://stikes-yogyakarta.e-journal.id/PMC/article/view/285 <p>Senam hamil merupakan olah raga yang dilakukan oleh ibu hamil untuk mempersiapkan ibu hamil dalam menghadapi persalinan. Data Tahun 2021 di Desa Krenceng Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri terdapat 20 % ibu yang belum melakukan senam hamil. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masayarakat ini agar seluruh ibu hamil di Desa Krenceng dapat mengikuti senam ibu hamil, sehingga diharapkan dapat memperlancar proses persalinan.</p> <p>Kegiatan ini melibatkan 30 Ibu hamil trimester III di Desa Krenceng Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2023 dengan frekuensi pelaksanaan 4 kali kegiatan. Teknik pelaksanaan kegiatan adalah dengan mengundang Ibu hamil Trimester III di Desa Krenceng Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri yang dibantu oleh kader untuk mengikuti senam hamil.</p> <p>Hasil kegiatan ini menunjukkan terjadi peningkatan keterlibatan ibu hamil trimester III di Desa Krenceng Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri pada senam ibu hamil sebesar 95 %. Artinya hanya 5&nbsp; % saja yang tidak mengikuti kegiatan tersebut dikarenakan bekerja.</p> Rista Novitasari Hidayatun Nufus ##submission.copyrightStatement## 2024-01-22 2024-01-22 3 1 27 29 10.55426/pmc.v3i1.285 OPTIMALISASI PENINGKATAN DERAJAT KESEHATAN PASCA PANDEMI COVID-19 MELALUI PENYULUHAN PADA WARGA MASYARAKAT PETERONGAN, JOMBANG https://stikes-yogyakarta.e-journal.id/PMC/article/view/286 <p class="Abstract" style="text-align: justify;">Indonesia berada dalam masa transisi dimana Covid 19 memasuki babak baru dari pandemi menjadi endemic, dimana saat ini kita sedang berada pada keadaan pasca pandemi covid 19. Keadaan tersebut membuat sebagian masyarakat lupa bahwasanya pandemi belum usai dan kita mesti menjaga diri agar terhindari dari penyakit tersebut. Untuk mempertahankan dan meningkatkan kondisi kesehatannya masyarakat perlu memahami bahwa perilaku pencegahan mesti harus dilaksanakan. Berdasarkan pada hal tersebut, kegiatan edukasi dalam bentuk penyuluhan cukup perlu dilaksanakan sebagai bentuk kegiatan promotif dan preventif dimass pasca pandemi covid 19 ini,</p> Maria Yeny Eskawati ##submission.copyrightStatement## 2024-01-22 2024-01-22 3 1 30 31 10.55426/pmc.v3i1.286