Pengabdian Masyarakat Cendekia (PMC) https://stikes-yogyakarta.e-journal.id/PMC <p><strong>Pengabdian Masyarakat Cendekia (PMC)</strong> &nbsp;merupakan jurnal multidisiplin ilmiah yang diterbitkan oleh <strong>Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat STIKes Yogyakarta</strong>. Jurnal Pengabdian Masyarakat Cendekia (PMC) merupakan jurnal yang bertaraf nasional yang memiliki fokus utama pada pengembangan ilmu-ilmu di bidang pengabdian kepada masyarakat.&nbsp;</p> LPPM STIKes Yogyakarta en-US Pengabdian Masyarakat Cendekia (PMC) 2827-8739 GERMAS IBU CERMAT GERAKAN EDUKASI MANDIRI IBU CEGAH STUNTING LEWAT ASUPAN TEPAT DI WILAYAH DESA GADINGMANGU KEC. PERAK KAB. JOMBANG https://stikes-yogyakarta.e-journal.id/PMC/article/view/344 <p><em>Stunting</em> merupakan permasalahan gizi kronis yang berdampak jangka panjang terhadap kesehatan dan kualitas sumber daya manusia. Rendahnya literasi gizi pada ibu menjadi salah satu penyebab utama tingginya prevalensi <em>stunting</em>, khususnya di wilayah pedesaan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang pencegahan <em>stunting</em> melalui edukasi gizi di Desa Gadingmangu, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang. Metode yang digunakan adalah penyuluhan interaktif, diskusi kelompok, dan demonstrasi pembuatan MP-ASI berbahan lokal. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada pemahaman ibu tentang pentingnya ASI eksklusif, MP-ASI yang adekuat, serta pemantauan pertumbuhan balita melalui Posyandu. Antusiasme peserta dan keterlibatan kader desa menjadi faktor pendukung utama keberhasilan kegiatan ini. Dapat disimpulkan bahwa edukasi berbasis komunitas mampu menjadi strategi efektif dalam upaya promotif-preventif pencegahan <em>stunting.</em> Diperlukan keberlanjutan program edukasi, pendampingan kader, serta sinergi lintas sektor untuk mendorong perubahan perilaku jangka panjang. Kegiatan ini diharapkan dapat direplikasi di wilayah lain sebagai bagian dari strategi nasional percepatan penurunan stunting.</p> <p><strong>Kata kunci: </strong>Stunting, edukasi gizi, MP-ASI</p> Rizka Firdausi Nuzula ##submission.copyrightStatement## 2025-07-21 2025-07-21 4 2 44 47 10.55426/pmc.v4i2.344 HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN PENDERITA TUBERKULOSIS (TB) DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) DI UPT PUSKESMAS SEMIN II KABUPATEN GUNUNGKIDUL https://stikes-yogyakarta.e-journal.id/PMC/article/view/345 <p><strong>Background:</strong> According to a report by the World Health Organization (WHO), the number of tuberculosis patients in Indonesia ranks second highest after India. The percentage of TB patients in Indonesia is 10% of the total number of TB patients worldwide which reached 10.6 million people in 2022. The distribution of tuberculosis in Indonesia is almost in every province, one of which is the province of the Special Region of Yogyakarta. In 2022, 5,374 cases of tuberculosis were found in Yogyakarta with an estimated 10,530 cases spread across 5 districts/cities in the Yogyakarta region.</p> <p><strong>Research Methods:</strong> This type of research is quantitative using an analytical survey using a cross sectional approach. The population in this study is 35 people who are Tuberculosis patients who are visiting/under treatment at the Semin 2 Health Center in January – May 2024, a sample of 35 respondents was taken using the total sampling technique, with bivariate data analysis of the Spearman Rank test</p> <p><strong>Research Results:</strong> The results of the study showed that the level of education at the Semin II Health Center in Gunungkidul Regency was the highest level, namely the secondary education level of 29 (82.9%) respondents, the low level of education as many as 6 (17.1%) respondents. Adherence to taking anti-tuberculosis drugs (OAT) was high level as many as 24 (68.6%) respondents, moderate level 9 (25.7%) respondents and low level as many as 2 (5.7%) respondents.</p> <p><strong>Conclusion:</strong> There was a relationship between the level of education of tuberculosis patients and compliance with taking anti-tuberculosis drugs (OAT) at the Semin II Health Center in Gunungkidul Regency with a p value of 0.002 &lt; 0.005.</p> Agam Bimo Antoroi Fitria Melina ##submission.copyrightStatement## 2025-07-21 2025-07-21 4 2 48 51 10.55426/pmc.v4i2.345 Edukasi 1000 HPK: Cegah Stunting: Wujudkan Generasi Hebat https://stikes-yogyakarta.e-journal.id/PMC/article/view/346 <p>Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). 1000 Hari Pertama Kehidupan sangat penting karena seluruh organ penting dan sistem tubuh mulai terbentuk dengan pesat. Dampak dari stunting tidak hanya pada tinggi badan yang kurang namun juga perkembangan intelektual, kognitif, motorik yang buruk dan bahkan mengurangi produktivitas sehingga menyebabkan kerugian ekonomi di masa depan. Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024 mencatat prevalensi stunting nasional turun menjadi 19,8%. Pemerintah menargetkan prevalensi stunting menjadi 18,8% pada tahun 2025. Tujuan kegiatan adalah: 1) Melakukan pemantauan status gizi balita. 2) Memberikan edukasi 1000 HPK: Cegah Stunting: Wujudkan Generasi Hebat. Sasaran kegiatan meliputi ibu dan balita di wilayah desa Klepu sejumlah 35 orang. Metode yang digunakan yaitu: pemantauan status gizi balita, memberikan edukasi “1000 HPK: Cegah Stunting: Wujudkan Generasi Hebat”, melakukan evaluasi dan pencatatan.</p> <p>Hasil pengukuran status gizi balita di desa klepu menunjukkan bahwa berdasarkan BB/U, terdapat 23% balita memiliki BB kurang. Berdasarkan TB/U menunjukkan bahwa 11% pendek, dan 6% sangat pendek. Berdasarkan BB/TB menunjukkan 9% memiliki gizi kurang, dan 9% lainnya memiliki risiko gizi lebih. Berdasarkan IMT/U menunjukkan bahwa 6% balita memiliki gizi lebih, 3% memiliki gizi kurang, dan 6% lainnya memiliki gizi buruk. Edukasi “1000 HPK: Cegah Stunting: Wujudkan Generasi Hebat” meliputi: pengertian, dampak, dan pencegahan. Edukasi dengan penyampaian materi dengan metode ceramah</p> Wiwin Priyantari Bernadeta Asti Wulan Safitri Kuncoro Cahyan Fauzi Dena Heri Widiyanto Dina Putri Utami Lubis ##submission.copyrightStatement## 2025-07-21 2025-07-21 4 2 52 55 10.55426/pmc.v4i2.346 EDUKASI GIZI SEIMBANG PADA BALITA DENGAN GTM (GERAKAN TUTUP MULUT) DI DUSUN KIYARAN SUMBERAGUNG BANTUL https://stikes-yogyakarta.e-journal.id/PMC/article/view/347 <p>GTM adalah kondisi saat anak menolak makan dengan menutup mulut, melepeh makanan, atau memalingkan wajah. Jika berlangsung dalam waktu lama, GTM dapat menyebabkan anak tidak mendapatkan gizi seimbang, sehingga memicu berbagai masalah kesehatan seperti penurunan berat badan, defisiensi zat gizi mikro (seperti zat besi dan vitamin A), serta risiko stunting. Edukasi kesehatan adalah upaya terencana agar tercipta peluang bagi individu-individu maupun kelompok untuk meningkatkan kesadaran (literacy) serta memperbaiki keterampilan (life skills) dan pengetahuan demi kepentingan kesehatannya, sehingga edukasi sangat penting salam membantu dan memahami cara menjaga Kesehatan,mencegah penyakit dan membuat Keputusan terkait gaya hidup.</p> Fitria Melina Ina Kuswanti Lusa Rochmawati Sulistyaningsih Prabawati ##submission.copyrightStatement## 2025-07-21 2025-07-21 4 2 56 57 10.55426/pmc.v4i2.347 PENYULUHAN KESEHATAN MENTAL PADA REMAJA DI SMK CIPTA BHAKTI HUSADA YOGYAKARTA https://stikes-yogyakarta.e-journal.id/PMC/article/view/348 <p>Kesehatan mental yaitu kondisi individu terbebas dari gejala gangguan mental. Individu disebut sehat mental adalah yang dapat berfungsi secara normal dalam menjalankan kehidupannya, menyesuaikan diri agar dapat menghadapi permasalahan yang ada di sepanjang kehidupan dengan kemampuan pengelolaan stres yang baik. Di Indonesia, diketahui usia remaja berkisar 15-24 tahun menunjukkan angka persentase depresi sebesar 6,2%. Remaja dengan depresi berat berakibat menyakiti dirinya sendiri sehingga menimbulkan pemikiran untuk bunuh diri. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan pengetahuan remaja terkait Kesehatan Mental dan cara penanganannya. Pelaksanaan Pengabdian ini pada bulan Juli 2025 dengan metode penyuluhan terhadap siswa SMK Kesehatan CBH Yogyakarta yang diikuti sebanyak 26 siswa. Intervensi pengabdian dengan memberikan edukasi mengenai kesehatan mental serta serta upaya dengan hipnotis lima jari. Hasil kegiatan pengabdian ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan tentang kesehatan mental pada remaja yaitu dari 61,5% menjadi 92,3% dengan kategori baik. Penkes kesehatan mental ini dapat memberikan peningkatan pengetahuan remaja terkait manajemen stress yang bisa dilakukan oleh remaja.</p> Imam Akbar Tifany Hayuning Ratri ##submission.copyrightStatement## 2025-07-28 2025-07-28 4 2 58 60 10.55426/pmc.v4i2.348