Pengabdian Masyarakat Cendekia (PMC)
https://stikes-yogyakarta.e-journal.id/PMC
<p><strong>Pengabdian Masyarakat Cendekia (PMC)</strong> merupakan jurnal multidisiplin ilmiah yang diterbitkan oleh <strong>Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat STIKes Yogyakarta</strong>. Jurnal Pengabdian Masyarakat Cendekia (PMC) merupakan jurnal yang bertaraf nasional yang memiliki fokus utama pada pengembangan ilmu-ilmu di bidang pengabdian kepada masyarakat. </p>LPPM STIKes Yogyakartaen-USPengabdian Masyarakat Cendekia (PMC)2827-8739Edukasi Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Melalui Metode Demonstrasi Di Kampung Mergangsan Lor Yogyakarta
https://stikes-yogyakarta.e-journal.id/PMC/article/view/310
<p>Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah suatu Teknik pemeriksaan dimana seorang wanita memeriksa payudaranya sendiri dengan melihat dan merasakan dengan jari untuk mendeteksi apakah ada benjolan atau tidak pada payudara. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat Untuk memberikan edukasi pada ibu wanita usia subur tentang cara pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di wilayah Kampung Mergangsan Lor Yogyakarta. Jumlah wanita usia subur yang menjadi peserta pengabdian masyarakat sebanyak 30 wanita usia subur</p> <p>Metode yang digunakan yaitu edukasi pendidikan kesehatan dengan metode demonstrasi tentang cara pemeriksaan payudara sendiri. Hasil kegiatan berupa adanya perubahan pengetahuan pada wanita usia subur dibuktikan dengan yang sebelum diberikan edukasi pengetahuan ibu mayoritas dalam kategori kurang sebanyak 53% kemudian setelah diberikan edukasi tentang SADARI dengan metode demonstrasi pengetahuan pada wanita usia subur mayoritas dalam kategori baik 100%</p>Fitria MelinaSetyo Retno WulandariSulistyaningsih PrabawatiLusa RochmawatiIna Kuswanti
##submission.copyrightStatement##
2024-07-192024-07-1932323410.55426/pmc.v3i2.310Upaya Pencegahan Demam Berdarah Melalui Lintas Program Berternak Ikan Cupang (Betta splendens) Di Dusun Mertosanan Desa Potorono Bantul
https://stikes-yogyakarta.e-journal.id/PMC/article/view/295
<p>Wilayah Kapanewon Banguntapan adalah daerah dataran rendah dengan tingkat kepadatan yang besar, setiap pergantian musim angka kejadian Demam berdarah cukup tinggi, diperlukan usaha untuk menekan perkembang-biakan nyamuk, salah satu cara untuk memutus rantai perkembang biakan nyamuk adalah memelihara ikan Cupang, disamping untuk meningkatkan taraf ekonomi dari hasil budidaya ikan. Sejumlah 23 peserta Evaluasi Pre-test dan Post-test Kegiatan Penyuluhan Kesehatan tentang DBD dan pencegahannya berada pada rentang baik. Sementara hasil evaluasi kegiatan penyuluhan oleh peserta pelatihan berada pada rentang puas. Diperlukan upaya pencegahan DBD dengan menggunakan teknologi sederhana bukan hanya berdampak pada penurunan kejadian serta terjadi peningkatan ekonomi keluarga melalui berternak Cupang.</p>Mohamad judha
##submission.copyrightStatement##
2024-07-192024-07-1932353710.55426/pmc.v3i2.295Pelatihan Kesiapsiagaan Terhadap Gempa Bumi pada Mahasiswa Administrasi Rumah Sakit di Lingkungan Stikes Yogyakarta
https://stikes-yogyakarta.e-journal.id/PMC/article/view/299
<p>Data from the National Disaster Management Agency (BNPB) states that in Indonesia there have been natural disasters a total of 5,402 times in 2021, in mid-2021, the province of the Special Region of Yogyakarta (DIY) precisely in Gunung Kidul regency had an earthquake with a tremor strength of 4.8 Mw. Earthquakes have also occurred in Yogyakarta in 2006 with a magnitude of 5.9 Mw, Several aftershocks occurred among them on the first day 115 times, the second day 95 times, and the third day 57 times. This activity will be carried out for 16 hours with a duration of 8 hours each every day. This activity will be followed by all students of STIKes Yogyakarta Hospital Administration Study Program who can voluntarily participate. Implementation of simulations in earthquake disasters, students are given their respective role plays to play roles. Some students are patients, health workers, the general public and so on. The simulation was carried out in the STIKes Yogyakarta building, the implementation was as if students were in a hospital.</p>Ilmidin Ilmidin
##submission.copyrightStatement##
2024-07-192024-07-1932384110.55426/pmc.v3i2.299Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Kader dalam Konseling Pembuatan MP-ASI Berprinsip Respectul Women Care
https://stikes-yogyakarta.e-journal.id/PMC/article/view/305
<p>World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa 60% kematian balita disebabkan karena kurang gizi dan 2/3 dari kematian tersebut terkait dengan praktik pemberian makan yang kurang tepat pada bayi dan anak. Sebagai upaya untuk meningkatkan kesehatan dan gizi anak, Strategi Nasional peningkatan p</p> <p>emberian ASI dan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) merekomendasikan pemberian makan yang baik dan tepat bagi bayi dan anak 0-24 bulan dengan inisiasi menyusu dini (IMD); ASI eksklusif selama enam bulan; memberikan MP-ASI mulai usia 6 bulan; dan meneruskan pemberian ASI sampai usia 2 tahun atau lebih.</p> <p>Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi ceramah, dan tanya jawab serta melihat video tentang cara pembuatan MP-ASI. Kegiatan ini melibatkan dosen dan mahasiswa serta pihak Puskesmas Sewon II Bantul yang berbagi tugas sebagai pemberi materi penyuluhan serta kepanitiaan. Kegiatan ini diikuti oleh 46 peserta. Berdasarkan hasil rekapitulasi nilai skor <em>pre-test </em>dan <em>post test </em>dari peserta kegiatan pengabdian masyarakat ini diperoleh prevalensi peningkatan pengetahuan peserta sebesar 70,72%.</p>Wiwin Winarsih
##submission.copyrightStatement##
2024-07-192024-07-1932424410.55426/pmc.v3i2.305Membangun Generasi Sehat : Edukasi Penyakit Menular Seksual Pada Siswa dan Siswi SMK Kesehatan Sadewa Yogyakarta
https://stikes-yogyakarta.e-journal.id/PMC/article/view/308
<p>Kesehatan reproduksi merupakan suatu keadaan, kondisi dimana remaja sehat secara sosial, fisik, mental, yang berkaitan dengan sistem reproduksi, fungsi reproduksi dan peran reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Remaja pada umumnya menghadapi permasalahan yang sama untuk memahami tentang seksualitas, yaitu minimnya pengetahuan tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi yang disebabkan oleh terbatasnya akses informasi. Salah satu masalah yang sering timbul pada remaja terkait dengan masa awal kematangan organ reproduksi adalah perilaku seks bebas (<em>free sex</em>), masalah kehamilan diluar penikahan, dan terjangkitnya penyakit menular seksual termasuk HIV/ AIDS</p> <p>Metode dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini dengan melakukan Pendidikan Kesehatan di SMK Kesehatan Sadewa Yogyakarta yang berjumlah 30 siswa dan siswi. Kegiatan pengabdian ini memberikan materi menggunakan media lembar balik. Sebelum dilakukan pemberian materi, peserta diberikan pretest dengan waktu 15 menit. Kemudian setelah diberikan materi dilakukan posttest. Selama penyuluhan berlangsung terjadi diskusi yang interaktif. Hasilnya bahwa kegiatan tersebut dapat meningkatkan pengetahuan remaja tentang penyakit menular seksual dibuktikan dengan hasil <em>post test </em>pengetahuan seluruh remaja mengalami peningkatan dan sebagian besar pengetahuannya baik dan tidak ada yang memiliki pengetahuan kurang.</p>Risky Puji Wulandari
##submission.copyrightStatement##
2024-07-192024-07-1932454710.55426/pmc.v3i2.308Pemeriksaa Gula Darah dan Tensi Darah dalam Mencegah terjadinya PTM (Penyakit Tidak Menular) Pada Kegiatan Bakti Sosial dan Car Free Day di Sorosutan Yogyakarta
https://stikes-yogyakarta.e-journal.id/PMC/article/view/309
<p>Salah satu masalah yang dihadapi dalam pembangunan kesehatan saat ini adalahterjadinya pergeseran pola penyakit dari penyakit menular ke penyakit tidak menular. Tingginya prevalensi penyakit tidak menular membawa dampak terhadap menurunnya produksitivitas dan gangguan pada pemenuhan aktivitas sehari-hari. Diabetes melitus merupakan penyakit tidak menular yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula akibat gangguan fungsi insulin. Tujuan dilakukan kegiatan ini adalah sebagai skrening awal dan sebagai Upaya meningkatkan kesadaran Masyarakat terkait deteksi dini penyakit gula. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari minggu tanggal 09 Juni 2024, Pukul 08.00 WIB pada kegiatan car free day dan baksos di sorosutan yogyakarta. Simpulan dari kegiatan ini adalah memberikan kesadaran Masyarakat setempat untuk lebih aware dengan keadanya, dan memberikan kesadaran Masyarakat untuk selalu melakukan pemeriksaan gula darah minimal 1 bulan sekali agar dapat memberikan pengobatan yang dini apabila teridentifikasi kadar gula tinggi atau rendah.</p> <p> </p>Alief Nur Insyiroh AbidahSulistyaningsih PrabawatiWiwin PriyantariAstika Candra Nirwana
##submission.copyrightStatement##
2024-07-192024-07-1932485010.55426/pmc.v3i2.309Edukasi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Pada Wanita Usia Subur (Wus) Pranikah Di Desa Sawotratap
https://stikes-yogyakarta.e-journal.id/PMC/article/view/311
<p>Kehamilan yang sehat membutuhkan persiapan fisik, mental dan pengetahuan, oleh karena itu perencanaan kehamilan harus dilakukan sebelum masa kehamilan oleh wanita usia subur (WUS). Tanda bahaya kehamilan sering menjadi penyebab kematian ibu hamil sehingga meningkatkan Angka Kematian Ibu (AKI). Mengenal tanda bahaya kehamilan itu memiliki peranan penting untuk mencegah atau menurunkan kematian ibu, sebab ibu dapat meminta pertolongan kepada tenaga kesehatan secara cepat dan tepat. Pada kenyataanya banyak ibu hamil yang kurang mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan. Pengetahuan ibu tentang tanda bahaya kehamilan secara dini perlu diberikan melalui upaya edukasi kesehatan kepada wanita usia subur (WUS) pranikah. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan Wanita usia subur (WUS) tentang tanda bahaya kehamilan. Edukasi kesehatan ini diberikan pada wanita usia subur (WUS) di Desa Sawotratap, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo yang berjumlah 42 partisipan. Kegiatan edukasi kesehatan ini dilakukan dengan metode ceramah dan diskusi, diawali dengan <em>pre-test</em> dan diakhiri dengan <em>post-test</em>. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan sebelum diberikan edukasi kesehatan adalah 6,64% kemudian meningkat menjadi 8,85% setelah diberikan edukasi kesehatan. Kesimpulan menunjukkan bahwa pemberian edukasi kesehatan tentang tanda bahaya kehamilan dapat meningkatkan pengetahuan ibu dalam perencanaan kehamilan bagi wanita usia subur (WUS). Dalam hal ini sebaiknya petugas kesehatan memberikan edukasi kesehatan tentang tanda bahaya kehamilan pada ibu saat melakukan pemeriksaan kesehatan maupun pelayanan lainnya, sehingga dapat dilakukan screening awal untuk mencegah gangguan kesehatan pada masa kehamilan.</p>Rizka Firdausi Nuzula
##submission.copyrightStatement##
2024-07-192024-07-1932515310.55426/pmc.v3i2.311Edukasi manajemen risiko jatuh pada pasien dan keluarga di RSUD Panembahan Senopati Bantul
https://stikes-yogyakarta.e-journal.id/PMC/article/view/320
<p>Resiko jatuh merupakan kejadian yang bisa dicegah yang akan berdampak pada fisik seperti memar, fraktur, bahkan perdarahan, selain itu juga dapat merugikan karena meningkatkan biaya perawatan. Angka kejadian di Indonesia pasien jatuh sebanyak 5,15% menjadi penyebab dari timbulnya kasus kejadian tidak diharapkan dan kejadian nyaris cedera. Keluarga pasien membutuhkan pengetahuan yang baik untuk berperan dalam mencegah pasien terjatuh. Selama ini edukasi melalui media Poster dan Leaflet belum pernah dilakukan di ruangan ini. Survey tingkat pengetahuan keluarga tentang manajemen resiko jatuh melalui kuesioner mendapatkan hasil temuan dari 10 keluarga pasien terdapat 1 (10%) orang yang berpengetahuan kurang dan 5 (50%) orang berpengetahuan cukup. Tujuan kegiatan ini adalah untuk melihat efektifitas penerapan epidence based nursing edukasi pasien dan keluarga mengenai manajemen resiko jatuh melalui media poster dan Leaflet dan dijadikan alternatif untuk meninkatkan pengetahuan keluarga dalam mencegah risiko jatuh. Inter- vensi diberikan kepada pasien dan keluarga, kemudian membandingkan tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi. Hasil temuan didapatkan peningkatan pengetahuan keluarga pasien menjadi 1 (10%) orang berpen- getahuan cukup dan 9 (90%) orang berpengetahuan baik. Intervensi edukasi pasien dan keluarga terbukti efektif meningkatkan pengetahuan. Diharapkan kepada pihak manajemen rumah sakit dapat meningkat pengetahuan keluarga pasien dan fasilitas ruangan untuk mengoptimalkan edukasi manajemen resiko jatuh dengan menerapkan evidence base yang telah terbukti meningkatkan pengetahuan keluarga pasien</p>Roviana Nurda AgustinIlmidin IlmidinRiza NabilaAstika Candra NirwanaNina Sarasnita
##submission.copyrightStatement##
2024-07-192024-07-1932545610.55426/pmc.v3i2.320