Manajemen diit pasien Diabetes Melitus dengan buah naga merah
Abstract
WHO memprediksi kenaikan jumlah pasien DM tipe 2 di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi 21,3 juta pada tahun 2030. Salah satu cara untuk mencegah maupun menjaga agar gula darah pada penderita DM tipe 2 dalam batas normal yaitu perlu memperhatikan nilai Indeks Glikemik (IG) pangan yang dikonsumsi. Nilai IG produk pangan antara lain dipengaruhi oleh kadar serat pangan. Semakin tinggi kadar serat pangan total maka nilai IG pangan tersebut semakin rendah.. Asupan serat pada penderita DM tipe 2 masih belum memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dibutuhkan. Salah satu buah yang dapat dijadikan sumber serat pangan yaitu buah naga merah. Penelitian ini bertujuan untuk membuat puding tinggi serat dan memenuhi persyaratan makanan selingan penderita DM tipe 2. Bahan baku puding terdiri dari buah naga, susu skim, yoghurt sebagai vla, dan granola sebagai topping. Perlu diteliti jumlah optimal buah naga yang digunakan dan analisis kandungan seratnya. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) 3 perlakuan dan 2 ulangan. Perlakuannya yaitu penggunaan buah naga dalam jumlah yang berbeda P1 (50 gr), P2 (100 gr), P3 (150 gr). Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh jumlah buah naga yang digunakan terhadap aspek warna, aroma, tekstur, rasa serta tingkat kesukaan aspek warna, tekstur, rasa produk pudding diabet. Sedangkan tingkat kesukaan aspek aroma tidak menunjukkan adanya pengaruh. Produk yang optimal yaitu P3 (150 gr) dengan energi total 243 kkal per porsi, serat pangan 8,49% dan kontribusi serat terhadap AKG sebesar 70,77% bagi wanita dewasa. Produk P3 dapat dikategorikan sebagai produk tinggi serat.