Pencegahan Kenakalan Anak Melalui Dongeng
Abstract
Dongeng dan cerita rakyat merupakan sarana pembentukan watak, sikap, dan perilaku masyarakat. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa pendidikan karakter pada anak dalam upaya pencegahan kenakalan anak belum dilakukan secara maksimal. Padahal pendidikan karakter pada anak adalah hal penting yang perlu ditanamkan sejak dini.
Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan penyuluhan memberikan edukasi kepada orang tua.
Metode yang dilakukan dalam pengabdian ini adalah dengan pendekatan harfiah, yaitu rencana tindakan yang terdiri atas seperangkat langkah untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan, kemudian sebagai prosedur mental yang berbentuk tatanan langkah yang menggunakan upaya ranah cipta untuk mencapai maksud tertentu.
Dari hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini diperoleh hasil bahwa seluruh orang tua/ wali murid TK Pertiwi II Tanduk tidak pernah mendongengkan kepada anak sehingga membuat karakteristik anak menjadi susah dinasehati, melawan orang tua, kurang percaya diri, dan lebih menghabiskan waktu bermain game. Ada beberapa kendala orang tua dalam mendongeng, yakni; sibuk bekerja, budaya mendongeng belum familiar, dan orang tua lebih tertarik dengan media sosial. Setelah dilakukanya pengabdian masyarakat bagi orang tua/wali murid TK Pertiwi II Tanduk setelah 3 (tiga) minggu, menunjukkan adanya perubahan yang signifikan, yaitu, orang tua telah mulai mengumpulkan buku dongeng anak-anak, mulai mendongeng sebelum tidur, dan telah membatasi penggunaan gadged pada anak.
References
Ramlan, Eddy dan Idrajaya, Yenny Heryani, 1992, Pembinaan Budaya dalam Lingkungan Keluarga Daerah Sumatera Selatan, Sumatera Selatan: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Satyananda, I Made, Sanjaya, I Putu Kamasan, Dwikayana, Kadek, dan Nitbani, Semuel H., 2013, Kearifan Lokal Suku Helong di Pulau Semau Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur, Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali.
Winarti & Siti Hardiyanti Amri , 2022, Sastra Lisan sebagai Refleksi Kearifan Lokal dalam Menjaga Sikap, Perilaku, dan Etika. Sabbhata Yatra, (1), 139 – 156. Diunduh dari https://radenwijaya.ac.id/jurnal/index.php/sabbhata_yatra/article/view/259