GERMAS IBU CERMAT GERAKAN EDUKASI MANDIRI IBU CEGAH STUNTING LEWAT ASUPAN TEPAT DI WILAYAH DESA GADINGMANGU KEC. PERAK KAB. JOMBANG
GERMAS IBU CERMAT: GERAKAN EDUKASI MANDIRI IBU CEGAH STUNTING LEWAT ASUPAN TEPAT DI WILAYAH DESA GADINGMANGU KEC. PERAK KAB. JOMBANG
Abstract
Stunting merupakan permasalahan gizi kronis yang berdampak jangka panjang terhadap kesehatan dan kualitas sumber daya manusia. Rendahnya literasi gizi pada ibu menjadi salah satu penyebab utama tingginya prevalensi stunting, khususnya di wilayah pedesaan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang pencegahan stunting melalui edukasi gizi di Desa Gadingmangu, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang. Metode yang digunakan adalah penyuluhan interaktif, diskusi kelompok, dan demonstrasi pembuatan MP-ASI berbahan lokal. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada pemahaman ibu tentang pentingnya ASI eksklusif, MP-ASI yang adekuat, serta pemantauan pertumbuhan balita melalui Posyandu. Antusiasme peserta dan keterlibatan kader desa menjadi faktor pendukung utama keberhasilan kegiatan ini. Dapat disimpulkan bahwa edukasi berbasis komunitas mampu menjadi strategi efektif dalam upaya promotif-preventif pencegahan stunting. Diperlukan keberlanjutan program edukasi, pendampingan kader, serta sinergi lintas sektor untuk mendorong perubahan perilaku jangka panjang. Kegiatan ini diharapkan dapat direplikasi di wilayah lain sebagai bagian dari strategi nasional percepatan penurunan stunting.
Kata kunci: Stunting, edukasi gizi, MP-ASI
References
2. Bappenas. (2022). Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting Indonesia 2021–2024. Jakarta: Kementerian PPN/Bappenas.
3. Dewey, K.G., & Begum, K. (2011). Long-term consequences of stunting in early life. Maternal & Child Nutrition, 7(s3), 5–18. https://doi.org/10.1111/j.1740-8709.2011.00349.x
4. Dewi, A. R., Lestari, I., & Fitriana, H. (2021). Edukasi pencegahan stunting berbasis komunitas di desa lokus stunting. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, 16(3), 145–152.
5. FAO. (2020). Nutrition-sensitive Agriculture and Food Systems in Practice. Rome: Food and Agriculture Organization.
6. Hidayat, A. A. A., & Nursalam. (2021). Community Empowerment Model in Health Promotion. Surabaya: Airlangga University Press.
7. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2022. Jakarta: Kemenkes RI.
8. Mauludy, I. N., Dewi, S. T., & Wahyuni, E. S. (2022). Pengaruh komunikasi interpersonal terhadap pengetahuan ibu tentang stunting. Jurnal Gizi dan Kesehatan Masyarakat, 11(2), 87–95.
9. Notoatmodjo, S. (2020). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
10. Riskesdas. (2018). Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar 2018. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI.
11. Sulistyoningsih, H., Wahyuni, D., & Yunitasari, E. (2021). Relationship between maternal knowledge and stunting in toddlers. Jurnal Gizi dan Kesehatan, 13(2), 145–152.
12. UNICEF. (2021). UNICEF Nutrition Strategy 2020–2030: Nutrition, For Every Child. Retrieved from https://www.unicef.org
13. UNICEF. (2022). The First 1,000 Days: The Critical Window to Ensure Children Thrive. New York: United Nations Children's Fund.
14. WHO. (2020). Malnutrition: Key Facts. World Health Organization. Retrieved from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/malnutrition
15. WHO. (2021). Effective interventions for reducing stunting in communities. Geneva: World Health Organization.