Abstract
ABSTRAK
Latar Belakang. Permasalahan kesehatan yang dialami oleh pekerja di Industri batik dapat berupa paparan asap lilin atau malam yang dominan yaitu menghasilkan gas karbonmonoksida (CO), potensi gangguan kesehatan pada pengrajin juga dapat dikarenakan karena paparan bahan pewarna kain batik yang banyak menggunakan bahan kimia serta adanya paparan debu di ruangan tempat kerja. Upaya preventif yang dapat dilakukan diantaranya yaitu Penggunaan Masker atau alat pelindung pernapasan.
Tujuan. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan masker karbon terhadap penurunan gangguan pernafasan.
Metode. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pre-eksperimen dimana mempunyai tujuan untuk mengetahui pengaruh variabel satu terhadap variabel yang lain. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan cross sectional, Uji statistic menggunakan Wilcoxon.
Hasil. Hasil uji pengaruh penggunaan masker terhadap fungsi paru didapatkan nilai P=0,317 (P>0,05) yang memiliki arti bahwa tidak ada pengaruh penggunaan masker terhadap status fungsi paru. Sedangkan pengaruh penggunaan masker pada keluhan gangguan pernafasan didapatkan hasil P=0,00 (P<0,05), hal ini menunjukkan ada pengaruh pengguanan masker terhadap penurunan keluhan gangguan pernafasan pada pengrajin Batik.
Kesimpulan. Penggunaan Masker tidak berpengaruh terhadap fungsi paru tetapi berpengaruh terhadap penurunan keluhan gangguan pernafasan.