Abstract
Latar Belakang: Televisi merupakan media yang menarik buat anak karena banyak program anak yang ditampilkan selain itu televisi memiliki fitur gambar disertai dengan suara. Anak-anak Indonesia menempati urutan teratas paling lama menonton televisi diantara Negara-negara di ASEAN, rata-rata waktu yang dihabiskan anak Indonesia saat menonton televisi mencapai 5 jam setiap harinya. Kebiasaan menonton televisi dapat mengganggu hubungan sosial anak, anak-anak lebih focus dengan tontonannya. Sehingga dapat mengurangi interaksi dengan anak-anak lain seusianya, serta dapat membuat anak menjadi pemalu karna terisolasi dari teman sebayanya.
Tujuan: diketahuainya hubungan antara lama menonton televisi dengan perkembangan sosial anak usia 3-5 tahun di posyandu Mandiri Murangan VIII Sleman Yogyakarta.
Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 42 anak usia 3-5 tahun diposyandu Mandiri Murangan VIII Sleman Yogyakarta. Tehnik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampeling. Instrument pada penelitian ini menggunakan lembar DDST . Analitik dengan menggunakan univariabel dan bivariabel uji statistik pada penelitian ini menggunakan chi square.
Hasil: Karakteristik responden sebagian besar lama menonton televisi dalam rentang waktu sedang (2-4 jam) sebanyak 64,3%, perkembangan sosial anak sebagian besar normal yaitu berjumlah 54,8%. Hasil uji chi square diperoleh nilai P Value sebesar 0,028 < 0,05 keeratan hubungan lama menonton televise dengan perkembangan sosial anak rendah yaitu 0,378.
Kesimpulan: Terdapat hubungan lama menonton TV terhadap perkembangan sosial anak usia 3-5 tahun. Saran Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan untuk penelitian selanjutnya dapat meneliti lebih lanjut variabel-variabel lain yang menjadi faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial anak seperti stimulasi, lingkungan, gizi, posisi anak dalam keluarga, status kesehatan dan teman sebaya serta dapat menambah referensi yang sudah ada.