Abstract
INTISARIDiseluruh dunia, 11% perempuan berusia 15-19 tahun melahirkan anak. Ibu-ibu yang melahirkan pada usia < 19 tahun lebih besar memiliki bayi BBLR yang disesuaikan dengan sosial ekonomi, tingkat pendidikan dan daerah tempat tinggal. Kehamilan usia dini di Yogyakarta sebanyak 1.078, dan dianggap sebagai salah satu faktor risiko bayi BBLR yaitu 422 kasus pada tahun 2015. Bayi berat badan lahir rendah menjadi penyebab pertama kematian bayi di Kabupaten Bantul yaitu sebanyak 30 kasus dari 105 kasus kematian bayi pada tahun 2016. Penelitian ini untuk Mengetahui hubungan kehamilan usia dini terhadap kejadian BBLR di Kabupaten Bantul. Rancangan penelitian ini adalah crosssectional study. Wilayah penelitian di Puskesmas Kabupaten Bantul yaitu: Puskesmas Bantul 2, Dlingo 1 dan II, Kasihan 1, Pandak, Pajangan, Pleret, Piyungan dan Sewon. Populasi adalah bayi lahir hidup di Kabupaten Bantul periode Januari 2016-Februari 2018. Pengambilan sampel dengan total sampel secara cluster kecamatan yang diambil secara ramdom sampling jumlah sampel 1355 responden. Analisis data meliputi: univariabel, bivariabel, dan multivariabel dengan uji statistik chi square dengan p=0.05 dan Confident Interval 95%. Logistik regresi digunakan untuk melihat kebermaknaan hubungan kehamilan usia dini dengan kejadian bayi berat badan lahir rendah. Hasil analisis multivariabel menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara kehamilan usia dini dengan kejadian BBLR setelah dikontrol variabel pendidikan ibu, diperoleh nilai OR 5,16 (CI 95% 2,10-12,68); dikontrol variabel anemia, diperoleh nilai OR 13,12 (CI 8,63-19,92); dan dikontrol variabel KEK, diperoleh nilai OR 10,22 (CI 6,81-15,36). Ada hubungan kehamilan usia dini dengan kejadian bayi berat badan lahir rendah.