Abstract
ABSTRAK
Persalinan adalah suatu kondisi fisiologis yang dialami oleh ibu hamil di seluruh dunia. Persalinan normal (fisiologi) adalah proses dimana keluarnya janin cukup bulan (37-42 minggu) dan plasenta melalui jalan lahir secara spontan tanpa adanya masalah atau komplikasi. Di Indonesia diperkirakan angka persalinan naik 20% pada setiap tahunnya dan tercatat 90,32% ibu bersalin di Indonesia ditolong oleh tenaga kesehatan, yaitu seperti dokter dan bidan. Berdasarkan data Riskesdas 2013, jumlah ibu bersalin yang ditolong oleh bidan sebanyak 68,6%. Jumlah ibu bersalin di Provinsi Aceh pada tahun 2018 mencapai 121.924 orang dan diperkirakan kenaikan jumlah persalinan di Provinsi Aceh mencapai 10%. Nyeri persalinan mulai timbul pada tahap kala I fase laten dan akan berlanjut semakin bertambah kuat instensitas nyeri pada kala I fase aktif, apabila nyeri di kala I pada saat persalinan tidak terkontrol, yaitu 35% ibu mengalami partus lama, 12% perdarahan post partum, dan 10% bayi lahir dengan caput succedaneum. Upaya dalam menurunkan nyeri pada persalinan dapat dilakukan secara non farmakologi, yaitu kompres hangat dan bola kelahiran (birth ball). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektifitas kompres hangat dan birth ball terhadap penurunan rasa nyeri pada ibu bersalin kala 1 fase aktif di PMB Martini dan PMB Roslina Kabupaten Aceh Utara. Penelitian ini menggunakan eksperimen semu (quasi eksperiment) dengan rancangan two group pretest posttest design. Teknik sampling yang digunakan yaitu consecutive sampling, maka sampel akhir yang diperlukan adalah 55 orang perkelompok. Analisis data menggunakan Independent T-Test. Hasil penelitian bivariabel menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara kompres hangat dan birth ball terhadap penurunan rasa nyeri pada pengujian hipotesis didapatkan nilai p 0,003 < 0,05. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Kompres hangat lebih efektif dalam menurunkan respon nyeri pada ibu bersalin kala I fase aktif dibandingkan dengan Birth ball.