Abstract
Latar belakang: Prevalensi gizi buruk di dunia adalah 14,9% dan secara regional dengan prevalensi tertinggi di Asia Tenggara sebesar 27,3% (WHO, 2015). Berdasarkan data dari laporan Gizi Global pada tahun 2016, Indonesia menempati urutan ke-108 di dunia dengan jumlah kasus gizi buruk terbanyak. Sementara itu, menurut Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta, pada tahun 2016 jumlah kasus gizi buruk tertinggi di kota Yogyakarta, yaitu 96 orang, diikuti oleh 43 orang di Bantul, 32 orang di Sleman, 31 orang di Kulonprogo, dan 27 orang (kantor kesehatan). DIY, 2016).
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan pijat bayi pada aktivitas ibu dalam melakukan pijat bayi di Posyandu Temuireng 10 Sorosutan Umbulharjo Yogyakarta.
Metode penelitian: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian one-group pretest-posttest yang dilakukan pada bulan Februari 2018. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan di Posyandu Temuireng 10 Sorosutan Umbulharjo Yogyakarta berjumlah 38 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Analisis data yang digunakan adalah statistik Wilcoxon.
Hasil dan pembahasan: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konseling berpengaruh terhadap aktivitas ibu dalam melakukan pijat bayi di Posyandu Temuireng 10 Sorosutan Umbulharjo Yogyakarta. Sedangkan konseling berpengaruh terhadap aktivitas ibu dalam melakukan pijat bayi di Posyandu Temuireng 10 Sorosutan Umbulharjo Yogyakarta.