Abstract
Latar Belakang: Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) merupakan salah satu penyebab terbesar tingginya Angka Kematian Bayi (AKB). Berdasarkan hasil SDKI 2012, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) termasuk dalam lima besar AKB tertinggi yaitu 25 per 1.000 kelahiran hidup. Penyebab umum kematian bayi di DIY adalah BBLR dan sepsis. Prevalensi tertinggi BBLR di DIY adalah di Kabupaten Kulon Progo yaitu sebesar 7,11 %. Kejadian BBLR di Kabupaten Kulon Progo juga mengalami peningkatan sejak tahun 2012-2014 yaitu sebesar 5,57 % tahun 2012, 6,05 % tahun 2013, dan 7,11 % tahun 2014. Untuk mencegah terjadinya kematian pada BBLR, perlu perawatan ekstra, tetapi dapat secara normal bersama ibunya untuk diberi minum dan kehangatan dengan cara kontak kulit ibu ke kulit bayi atau dikenal dengan perawatan metode kanguru atau PMK (WHO, 2008).
TujuanPenelitian: Untuk mengetahui peningkatan berat badan pada bayi BBLR dengan Perawatan Metode Kanguru (PMK) di RSUD Wates Kulon Progo.
MetodePenelitian: Jenis penelitian ini adalah pre experimental design dengan rancangan One-Group Pretest-Postest (Satu kelompok Pretest-Postest). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu dan bayi BBLR yang di rawat di RSUD Wates pada bulan Maret s.d. Agustus 2017. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling, dengan besar sampel yang memenuhi kriteria sebanyak 9 responden. Analisis data menggunakan uji statistik Pair t test.
Hasil: Karakteristik responden berdasarkan umur ibu sebagian besar berumur 20-35 tahun sebanyak 56 % (5 responden), berdasarkan usia kehamilan sebagian besar < 37 minggu sebanyak 78 % ( 7 responden), berdasarkan paritas sebagian besar adalah multipara sebanyak 56 % ( 5 responden). Hasil Paired Sampel Test menunjukkan bahwa mean sebelum dilakukan PMK adalah 2098.33 dan sesudah PMK adalah 2176.67 dengan perbedaan mean 78.33 dan nilai uji t adalah -1.953.
Kesimpulan: Ada penambahan atau peningkatan berat badan setelah dilakukan PMK, tetapi secara statistik tidak bermakna atau tidak signifikan.