Abstract
Toilet Training secara dini merupakan salah satu tugas perkembangan untuk membentuk kemandirian, kedisiplinan dan kepekaan emosi pada anak untuk mencapai tugas perkembangan pada anak usia prasekolah. Hasil studi pendahuluan di Posyandu Balita Banjar Intaran, dari hasil wawancara dengan 10 ibu, didapatkan 40% anak sudah mandiri dalam melakukan toilet training dan 60% anak lainnya masih sering mengompol, memerlukan bantuan ibu pada saat BAK dan BAB. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pola asuh ibu dengan keberhasilan toilet training pada anak usia prasekolah. Jenis penelitian deskriptif analitik, dengan rancangan cross-sectional. Jumlah sampel sebanyak 57 orang dengan metode Purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Pola asuh ibu sebagian besar adalah demokratis sebanyak 36 orang (62,3%). Keberhasilan toilet training sebagian besar dalam kategori berhasil sebanyak 38 orang (66,7%). Hasil uji Rank Spearman didapatkan P value 0,000< dari tingkat signifikansi ditentukan yaitu 0,05, hasil ini menunjukkan ada hubungan pola asuh ibu dengan keberhasilan toilet training pada anak usia prasekolah. Pola asuh ibu berhubungan signifikan dengan keberhasilan toilet training pada anak usia prasekolah. Disarankan agar orang tua menstimulasi atau melatih anak agar bisa memenuhi kebutuhan mereka sendiri yaitu dimulai dari kebutuhan paling dasar misalnya melatih toilet training, makan/minum sendiri dan merapikan mainan sendiri.