PENGARUH JENIS PERSALINAN TERHADAP RISIKO DEPRESI POSTPARTUM
PDF

Keywords

Jenis Persalinan, Nifas, Depresi Postpartum

How to Cite

Ariyanti, R., Nurdiati, D., & Astuti, D. (2020). PENGARUH JENIS PERSALINAN TERHADAP RISIKO DEPRESI POSTPARTUM. Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu (JKSI), 7(2), 98-105. Retrieved from https://stikes-yogyakarta.e-journal.id/JKSI/article/view/23

Abstract

Latar Belakang: Depresi postpartum sering terjadi pada masa adaptasi psikologis ibu masa nifas, walaupun insidensinya sulit untuk diketahui secara pasti namun diyakini 10-15% ibu melahirkan mengalami gangguan ini. Faktor pada saat persalinan meliputi lamanya persalinan, jenis persalinan, serta intervensi medis yang digunakan mempengaruhi depresi postpartum, anak yang memiliki ibu depresi postpartum akan memiliki gangguan prilaku, rendah fungsi berfikir, mempengaruhi kognitif dan pertumbuhan anak.

Tujuan: Mengetahui pengaruh jenis persalinan terhadap risiko depresi postpartum pada ibu nifas di RSUD Sleman

Metode:Jenis penelitian yang digunakan adalah survey analitik dengan rancangan kohort retrospektif. Lokasi penelitian di RSUD Sleman Yogyakarta. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu nifas yang berkunjung pada poli kebidanan dan kandungan pada bulan Oktober-Desember 2015. Jumlah sampel 110, analisa data dilakukan secara univariat, bivariat dengan uji chi-square dan multivariat dengan uji regresi logistik

Hasil : Kejadian risiko depresi postpartum pada ibu nifas di RSUD sleman adalah 36,3%, Jenis persalinan berpengaruh secara signifikan terhadap risiko depresi postpartum dengan nilai (OR=3,716, 95%CI 1,620-8,522), Pekerjaan berpengaruh secara signifikan terhadap risiko depresi postpartum dengan nilai  (OR=2,411, 95%CI 1,084-5,366), umur, paritas, pendidikan, status ekonomi, dukungan keluarga dan status pernikahan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap risiko depresi postpartum

Kesimpulan :Ibu dengan persalinan bedah sesar mempunyai peluang risiko depresi postpartum 3,716 kali lebih besar dibandingkan ibu yang persalinan pervaginam, sehingga perlu dilakukan deteksi dini untuk melihat risiko depresi postpartum pada ibu nifas agar ibu dapat segera mendapatkan asuhan yang tepat.

PDF