MASSAGE EFFLEURAGE TERHADAP TINGKAT NYERI KALA 1 FASE AKTIF
PDF

Keywords

massage effleurage, tingkat nyeri, kala I fase aktif

How to Cite

Handayani, S. (2020). MASSAGE EFFLEURAGE TERHADAP TINGKAT NYERI KALA 1 FASE AKTIF. Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu (JKSI), 7(2), 122-132. Retrieved from https://stikes-yogyakarta.e-journal.id/JKSI/article/view/27

Abstract

Latar Belakang: Nyeri saat persalinan merupakan kondisi fisiologis yang secara umum dialami oleh hampir semua ibu bersalin. Metode yang sangat efektif dalam menanggulangi nyeri  adalah dengan memberikan tindakan massage effleurage  yang merupakan salah satu metode nonfarmakologi dikemukakan oleh Melzak dan Wall. Massage effleurage merupakan analgesia psikologi yang dilakukan sejak saat bersalin (inpartu). Apabila nyeri tidak segera diatasi janin yang ada di dalam kandungan akan terjadi hipoksia akibat asidosis, detak jantung janin semakin cepat yang akan mengakibatkan kematian pada janin.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat nyeri kala 1 fase aktif sebelum dan sesudah dilakukan massage effleurage, serta perubahan tingkat nyeri sebelum dan sesudah diberikan tindakan massage Effleurage di BP/RB Mareta Husada Srandakan Bantul

Metode: Penelitian ini menggunakan metoda kuantitatif eksperimental, dengan menggunakan pendekatan One group pretest-postest design. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah nonprobability sampling yaitu sampling dengan kriteria yang ditetapkan peneliti. Jumlah sampel  dalam penelitian ini 28 orang.

Hasil: Tingkat nyeri kala I fase aktif sebelum dilakukan massage effleurage: 15 responden (53,6%) mengalami tingkat nyeri sedang dan 12 responden (39,3%),  mengalami tingkat nyeri berat, serta  dua responden (7,1%) yang mengalami tingkat nyeri ringan. Tingkat nyeri kala I fase aktif sesudah  dilakukan massage effleurage : dua responden (7,1%) mengalami tingkat nyeri ringan, 14 responden (50,0%) mengalami tingkat nyeri sedang, dan  dua responden (7,1%) mengalami tingkat nyeri berat. terdapat perubahan nyeri pada kala I fase  aktif, yaitu sebelumnya ada 15  responden (53, 2%)  menjadi 14 responden (50%) dengan nyeri tingkat sedang, dan 12 responden (39,3%) dengan nyeri berat menjadi dua responden dengan nyeri berat 7,1(%).

Kesimpulan: Hasil analisa uji wilcoxzon menunjukan bahwa pemberian massage effleurage terhadap ibu inpartum kala 1 fase aktif, berpegaruh signifikan terhadap tingkat nyeri ibu inpartum  kala 1 fase aktif (p<0,05).

 

 

PDF