Abstract
Latar belakang: Anak balita yang berusia 1–5 tahun merupakan kelompok yang rawan terhadap masalah gizi. Pada masa ini anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat, sehingga membutuhkan asupan makanan yang cukup dan bergizi. Data Dinas Kesehatan 2010-2012 Balita dengan gizi buruk di wilayah Kabupaten Bantul terdapat 55 kasus. Kecamatan Banguntapan 50 %, Jetis 43%, Imogiri 14% dan Srandakan 12%. Sedangkan Tahun 2013 kasus gizi buruk menurun menjadi 6 kasus. Berdasarkan data Puskesmas Banguntapan I Tahun 2013, kasus gizi kurang sebanyak 166 kasus. Kamilah (2014) salah satu faktor penyebab gizi kurang pada balita di Puskesmas Banguntapan I didapatkan hasil prevalensi gizi kurang yang disebabkan oleh berbagai faktor salah satunya akibat pemenuhan nutrisi yang tidak adekuat adalah 19,6,2 %. Penanganan dalam meningkatkan nafsu makan yang sudah cukup banyak dipublikasikan adalah pijat teknik kunci sedangkan penggunaan aromaterapi belum banyak dipublikasikan.
Metode: Penelitian quasi eksperimen, dengan pendekatan pretest-posttet design group, untuk mengetahui efektivitas penggunaan aromaterapi dalam meningkatkan asupan makan pada balita. Lokasi penelitian: lokasi di Puskesmas Banguntapan I dengan jumlah sampel 30 responden yang diambil secara purposive sampling, rencana analisis data dengan statistik univariat dan bivariat.
Hasilpenelitian: menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh pemberian aroma terapi minyak sereh yang signifikan terhadap peningkatan asupan makan balita dalam kategori asupan makanan pokok, lauk nabati, sayur dan buah (p<0,05), sedangkan terdapat peningkatan yang signifikan pemberian aromaterapi minyak sereh terhadap asupan makan balit dalam kategori lauk hewani.
Kesimpulan:pemberian aroma terapi minyak sereh meningkatkan asupan makan balita dalam kategori asupan lauk hewani.